arsitektur

Wednesday, June 21, 2017

Cara mudah menggambar pondasi di autocad

Hallo guys... Sebelumnya terimakasih sudah mengunjungi blog saya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin membagi tips kepada para pembaca mengenai cara dan tips menggambar pondasi di autocad.

Pastikan syarat syarat berikut ini sudah lengkap pada pembaca  :
1. Autocad sudah terinstal di laptop/PC pembaca
2. Sebaiknya pelajarilah terlebih dahulu komponen komponen atau detail dari pondasi yang akan digambarkan, seperti ukuran, nama dll
3. Pastikan laptop pembaca sanggup menjalankan aplikasinya

Next step.. silahkan pembaca saksikan video dibawah ini
Selamat menonton


Tuesday, June 20, 2017

KONSEP STRUKTUR DARI ALAM

STRUKTUR BANGUNAN LANJUT 1
KONSEP STRUKTUR DARI ALAM

A.                Konsep Dan Penerapan Struktur
Alam banyak menawarkan keindahan. Salah satunya keindahan dari alam itu sendiri yang menawarkan banyak keanekaragaman hayati, baik itu flora maupun fauna yang semuanya tertata indah dan mempunyai fungsi masing-masing.
Dari alam sendiri kita juga bisa mengambil sebuah konsep baik itu dari bentuk bangunan sendiri maupun dari segi strukturnya. Disini konsep bentuk dan struktur akan diambil dari kuncup bunga teratai dan mekarnya bunga teratai. Konsep struktur dari kuncup bunga teratai itu melambangkan kekokohan dari bunga teratai sendiri karena ketika lebah hinggap di kuncup bunga tersebut, kuncup tersebut mampu menahan beban yang lebih besar darinya. Sedangkan kan penyusunan dan bentuk struktur sendiri dari bunga teratai yang sudah mekar dengan susunannya yang indah sehingga menghasilkan bentuk dan struktur yang indah juga.

Gambar 1.1
Pucuk Teratai

Ketika lebah menghampiri bunga teratai untuk mengambil  madu tau hanya sekedar berdiri, bunga tersebut hanya bergoyang namun tidak patah atau mengalami hal yang lain. Bunga tersebut kembali kekeadaan semula dan tetap kokoh dan tidak terpengaruh dengan yang lainnya. Bunga teratai juga mengalami beban tekan dari atas yang disebabkan lebah yang hingga di atas pohon baik itu pada teratai yang masih kuncup ataupun yang sudah mekar. Bunga ini tidak hanya menawarkan keindahan semata tetapi juga kekokohan dan kelenturan bunganya dan penyusunan kelopaknya yang indah.

Gambar 1.2
Bunga Teratai

Gambar 1.3
  Kelopak Teratai

 Gambar 1.4
Bentuk Bangunan
Mengambil Bentuk Art/ Dome Untuk Diaplikasikan Kebentuk Bangunan.

Gambar 1.5
 Struktur

Penyusunan kelopak bunga teratai dijadikan penyusunan struktur dari bangunan tersebut dengan menggunakan struktur rangka batang dengan beban tekan, mengambil sudut 45 derajat. Struktur bisa diekspos keluar sebagai estetika dari bangunan yaitu dengan menggunakan material transparan atau struktur itu sendiri yang ditonjolkan.



Gambar 1.6
Struktur Tampak Atas
Terlihat penyusunan bunga teratainya jika dilihat dari atas.

A.                Fungsi Bangunan
Bangunan dari struktur yang sudah ada berfungsi sebagai bangunan monumental atau bisa juga sebagai restoran dengan memakai skala heroik, dengan terkesan megah dan tinggi.

B.                 Standar Ukuran
Memakai sudut 45 derajat dengan menggunakan bentuk segitiga pada bagian tertentu sehingga struktur lebih kuat dan kaku.
1.      Jenis Pipa Dan Ukurannya
Pipa mempunyai banyak ukuran, mulai dari yang terkecil dengan ukuran diameter 1/2 inch sampai ukuran yang sangat besar dengan diameter 72 inch atau kira2 1.8 meter.
secara umum material yang banyak digunakan untuk pipa dan komponennya terbagi atas dua katagori utama yaitu :
  • Metallic (Logam)
  • Non metallic (Non logam)
khusus untuk jenis Metallic dibagi dalam dua kelompok yaitu ; ferrous dan Non ferrous.
ada 2 (dua) jenis metode yang digunakan untuk menamai ukuran pipa :
  • NPS (Nominal Pipe Size) adalah ukuran standard Amerika Utara, dengan ukurannya berdasarkan “inch”.
  • DN (Diameter Nominal) adalah penunjukkan ukuran eropa dengan ukurannya berdasarkan “milimeter”.
selain penamaannya dengan NPS atau DN, maka ada pasangan yang selalu tidak ketinggalan ketika disebutkan ukuran pipa yaitu schedule (sch).
Schedule adalah suatu penunjukkan ukuran ketebalan dinding pipa atau dengan kata lain Thickness.

a.      Perbedaan NPS dan OD
Perbedaan antara NPS dengan OD dimulai dari pipa ukuran NPS 1/4″ sampai dengan ukuran NPS 12″.  Sedangkan untuk pipa dengan NPS diatas 12″(inch), maka NPS yang ditunjukkan sesuai dengan OD dari pipa tersebut.
Ada salah satu perbedaan yang lain lagi yang biasa kita lihat di tabel daftar pipa yaitu huruf  “S”  setelah nomor schedule. seperti contoh 5S. hal ini khusus untuk menunjukkan bahwa schedule tersebut untuk material khusus Stainless steel. sedang schedule tanpa huruf  “S” adalah untuk pipa dengan material selain stainless steel.
b.      Ukuran pipa
macam2 ukuran pipa yang sering digunakan dalam industri :
  • Large Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran lebih besar dari 2 Inch.
  • Small Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran 2 inch ke bawah.
  • Tubing : yaitu pipa yang mempunyai ukuran sampai 4 inch, tetapi mempunyai ukuran ketebalan dinding pipa yang lebih kecil jika dibandingkan dengan small bore dan large bore.
c.       Schedule (ketebalan pipa)
pipa diproduksi dalam berbagai macam ketebalan yang sudah distandardkan. setiap ketebalan tertentu pada pipa diberi penamaan dalam bentuk schedule number, bukan dalam bentuk ukuran pipa yang sebenarnya.
pada awalnya ketebalan pipa hanya ada 3 kelompok yaitu:
  • Standard
  • Extra Strong (XS)
  • Double Extra strong (XXS)
saat ini penamaan sudah diganti dengan memberikan schedule number tertentu, yang dimulai dari 5 dan 5S, kemudian diiukuti dengan 10 dan 10S, seterusnya dalam kelipatan 10 sampai schedule 40  (20, 30, 40) dan selanjutnya mempunyai kelipatan 20, yaitu 60, 80, 100, 120, 140, 160.
pada umumnya, besarnya ketebalan pipa yang mempunyai schedule 40 dengan schedule STD adalah sama untuk pipa ukuran 1/8 sampai dengan ukuran pipa 10 inch.

Gambar. 1.8
Tabel Ukuran Pipa Baja

Pipa biasanya diproduksi dengan ukuran panjang yang berbeda, tergantung kepada material, ukuran dan schedule. namun pada umumnya pipa2 diproduksi dengan mempunyai rata2 panjang 20ft atau 6 meter untuk pipa karbon steel. panjang ini disebut dengan istilah random length. adakalanya pipa yang mempunyai  ukuran panjang 2 kali lipat dari random length tersebut juga banyak  tersedia dan termasuk disukai, terutama untuk penggunan  pipe rack. ukuran ini disebut juga dengan double random length atau sama dengan 12 meter

a.       Pipe Ends
secara umum pipa yang diproduksi mempunyai 3 jenis bentuk ujung pipanya :
Plain Ends (PE) : yaitu ujung pipa yang dipotong persegi
Beveled Ends (BE) : yaitu bentuk ujung pipanya dipotong membentuk bevel
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Threaded Ends (TE) : yaitu pipa yang dibuat mempunyai ulir pada
ujungnya. disini jenis TE ada dua pilihan : 1. berulir kedua sisi (TBE : Threaded Both Ends) dan 2. Hanya pada satu sisi (TOE : Threded One Ends)



A.                Beban
1.      Konstruksi Baseplate ( Pelat Dasar ) 
Pelat dasar ( baseplate ) adalah salah satu bagian terpenting pada struktur baja, namun perancangan pelat dasar tidak terlalu menjadi perhatian oleh seorang konsultan perencana. Hal ini mengakibatkan mahalnya pelat dasar itu sendiri, sulit pada saat pembuatannya dan resiko tidak stabilnya kolom baja pada saat pemasangan kolom baja tersebut dengan pondasi beton. Pelat dasar merupakan pelat baja yang berperan sebagai penghubung antara struktur atas dan struktur bawah dan berfungsi untuk memancarkan beban dari kolom menuju struktur di bawahnya. Perancangan baseplate meliputi dua langkah utama sebagai berikut : 
a.       Menentukan ukuran panjang dan lebar baseplate.
b.      Menentukan ketebalan baseplate. 
Perancangan baseplate melibatkan gaya vertikal, momen dan geser, maka dari itu diperlukan perhitungan dimensi baseplate untuk menahan gaya-gaya tersebut. Umumnya, ukuran baseplate ditentukan dengan melihat batas kekakuan beton pada pondasi saat hancur karena terbebani oleh beban diatasnya dan ketebalan baseplate ditentukan dengan melihat batas plastis yang disebabkan oleh bengkoknya bagian kritis pada plat tersebut.   Baseplate dengan kolom baja harus terikat atau menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan suatu alat sambung yang berfungsi untuk menyatukan kolom dengan pelat dasar tersebut. Dalam hal ini alat sambung berupa las yang digunakan dengan alasan, karena las dapat meleburkan antara logam dengan logam sehingga menjadi satu material.
2.      Baseplate Dengan Beban Vertikal       

A.    Material
1.      Macam-macam bentuk-bentuk baja
Baja dalam teknik konstruksi bangunan gedung terdapat dalam bermacam-macam bentuk sebagai berikut :
a.       Baja Pelat Yaitu baja berupa pelat baik pelat lembaran maupun pelat strip dengan tebal antara 3 mm s.d 60 mm. Baja Pelat Lembaran terdapat dengan lebar antara  150 mm s.d 4300 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Sedangakan Baja Pelat Strip biasanya dengan lebar ≤ 600 mm dengan panjang 3 s.d 6 meter. Permukaan baja pelat ada yang polos dan ada yang bermotif dalam berbagai bentuk motif. Namun untuk keperluan konstruksi pada umumnya digunakan baja pelat yang polos rata dengan lebar dapat dipotong sendiri sesuai dengan kebutuhan.
b.      Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang berprofil dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun dapat dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter). Adapun bentuk-bentuk profil penampang baja dapat dilihat/dipelajari dalam buku Daftar-Daftar Untuk Konstruksi Baja ( daftar baja lama ) dan Tabel Profil Konstruksi Baja ( daftar baja yang baru ).  Dalam daftar baja lama terdapat profil INP, Kanal, DIN, DiE, DiR, DiL, ½ INP, ½ DIN, Profil T, Profil L ( baja siku s ama kaki dan tidak sama kaki ), batang profil segi empat sama sisi, dan batang profil bulat, juga daftar paku keling, baut, dan las.  Sedangkan daftar baja yang baru profil INP, DIN, DiE, DiR, DiL, ½ INP, ½ DIN, batang profil segi empat sama sisi, batang profil bulat, daftar paku keling, baut, dan las  tidak ada, yang ada adalah : profil WF, Light Beam and Joists, H Bearing Piles, Structural Tees, Profil Kanal, Profil Siku ( sama kaki dan tidak sama kaki ), Daftar Faktor Tekuk (ω), Light Lip Channels, Light Channel, Hollow Structural Tubings ( profil tabung segi  empat ), Circular Hollow Sections ( profil tabung bulat/ pipa), serta tabel-tabel pelengkap lainnya. Kedua daftar baja tersebut di atas masih tetap digunakan kedua-duanya karena saling melengkapi satu sama lain.
c.          Baja Beton Yaitu baja yang digunakan untuk penulangan / pembesian beton ( untuk konstruksi beton ). Pada umumnya berbentuk batangan / lonjoran dengan berbagai macam ukuran diameter, panjang 12 meter. Terdapat baja tulangan berpenampang bulat polos, juga baja tulangan yang diprofilkan.
Dari banyaknya bentuk baja maka yang akan digunakan pada bangunan ini adalah Pipa Baja.

1.         Sambungan Pada Struktur
Jenis sambungan yang di pakai berupa Paku keling (rivet) digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih misalnya pada tangki dan boiler. Sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas maka akan terjadi kerusakn pada sambungan tersebut. Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan atau patah.
Pemakaian paku keling ini digunakan untuk :
·         Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler ( boiler,  tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi ).
·         Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane ).
·         Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan).
·         Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( mis ; pesawat terbang).
mempunyai keuntungan yaitu :
·         Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
·         Pemeriksaannya lebih mudah
  Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling tersebut. 

1.         Pondasi
Pada bangunan ini menggunakan 2 pondasi yaitu:
1.         pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai).
Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro, yang dikenal dengan Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM).
Modifikasi yang dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal 1.4 mm, perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan "koperan" pada tepi slab. Sistim CAM tsb telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan di ruas jalan Pantura Indramyu-Pemanukan (2007) dan digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).










PERAN ARSITEK DALAM MENANGGAPI RESIKO BENCANA DIPERKOTAAN

PERAN ARSITEK DALAM PERKOTAAN DAN PERMUKIMAN TANGGAP BENCANA Oleh : Ardiansyah (150701015) Aceh merupakan salah satu provinsi di...